Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Nusakambangan Wawancarai WBP Lapas High Risk Guna Pembuatan Penelitian Kemasyarakatan

    Pembimbing Kemasyarakatan  Bapas Nusakambangan Wawancarai WBP Lapas High Risk Guna Pembuatan Penelitian Kemasyarakatan
    Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Nusakambangan Wawancarai WBP Lapas High Risk Guna Pembuatan Penelitian Kemasyarakatan

    Nusakambangan - PK (Pembimbing Kemasyarakatan) Ahli Madya Bapas Kelas II Nusakambangan melaksanakan tugas Litmas (Penelitian Kemasyarakatan) terhadap WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) di Lembaga Pemasyarakatan Batu. Kegiatan Litmas ini dilaksanakan guna pembuatan Penelitian Kemasyarakatan Lanjutan, Minggu (18/02/2024).

    Salah satu WBP yang diambil datanya kali ini yaitu WBP dengan kasus Narkoba. Dalam pengakuannya, WBP merasa mawas diri dan ikhlas harus menjalani pembinaan di dalam Lapas. WBP mengaku terlibat tindak pidana karena pengaruh dari lingkungan.

    “Mungkin dengan hukuman ini yang bisa membuat saya berubah menjadi lebih baik”, ungkap WBP.

    Saat proses wawancara penggalian data tersebut, Pembimbing Kemasyarakatan dan WBP melakukan komunikasi untuk mengetahui antara lain identitas, riwayat hidup, dan kronologi tindak pidana untuk kemudian dijadikan salah satu sumber data dalam pembuatan Litmas. Litmas nantinya akan memuat rekomendasi pembinaan dan kebutuhan narapidana selama menjalani masa pidananya di Lapas Batu Nusakambangan.

    Rifki Maulana

    Rifki Maulana

    Artikel Sebelumnya

    Imigrasi Cilacap Gelar Kancil Ngapak Di...

    Artikel Berikutnya

    Monitoring dan Evaluasi, Kasi Admin Kamtib...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Pemerintah Indonesia Berhasil Menaikkan Pajak dan Menurunkan Subsidi, Menteri Keuangan Terbaiknya di Mana?
    Hendri Kampai: Petani Untung, Swasembada Pangan Pasti Tercapai
    Memperingati Hari Ibu, Persit KCK Cabang XXXV Kodim 1710/Mimika Gelar Lomba Voli
    Mobil Listrik Indonesia: Amati, Tiru, Modifikasi, dan Dibiayai Pemerintah, Pasti Jadi
    Hendri Kampai: Indonesia Hancur Ulah Pejabat yang Tak Jujur

    Ikuti Kami